Laboratorium Wuhan Awal Mula Virus Corona
Hampir satu setengah tahun sejak COVID-19 terdeteksi pertama kali di kota Wuhan, China. Hingga kini pertanyaan tentang bagaimana virus tersebut pertama kali muncul masih menjadi misteri.
Tetapi dalam beberapa pekan terakhir, klaim kontroversial bahwa pandemi mungkin telah bocor dari laboratorium Wuhan, yang pernah dianggap oleh banyak orang sebagai teori konspirasi, telah mendapatkan perhatian lagi.
Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan penyelidikan mendesak yang akan melihat teori virus Corona bocor dari lab Wuhan sebagai kemungkinan asal muasal penyakit tersebut.
Alasan munculnya teori Corona 'bocor' dari lab Wuhan
Ada kecurigaan bahwa virus korona mungkin telah lolos, secara tidak sengaja atau tidak, dari laboratorium di kota Wuhan di China tengah, tempat virus pertama kali tercatat.
Mereka yang percaya dengan teori itu berpendapat pada keberadaan fasilitas penelitian biologi utama di kota. Institut Virologi Wuhan (WIV) telah mempelajari virus Corona pada kelelawar selama lebih dari satu dekade.
Laboratorium tersebut terletak hanya beberapa kilometer dari pasar basah Huanan tempat infeksi pertama muncul di Wuhan. Mereka yang mendukung teori tersebut mengatakan bisa saja bocor dari fasilitas ini dan menyebar ke pasar basah.
Teori kontroversial ini pertama kali muncul pada awal pandemi, dan terus digaungkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump. Beberapa bahkan menyatakan penyakit ini direkayasa sebagai senjata biologis.
Sementara banyak media dan politik menolak ini sebagai teori konspirasi pada saat itu, yang lain menyerukan pertimbangan lebih lanjut tentang kemungkinan tersebut. Meski demikian, ide tersebut muncul kembali dalam beberapa pekan terakhir.
Mengapa spekulasi ini muncul lagi?
Karena laporan yang beredar di media AS telah menimbulkan kekhawatiran baru atas teori kebocoran laboratorium. Beberapa ilmuwan yang dulunya skeptis terhadap gagasan tersebut telah mengungkapkan kecurigaannya pada teori ini.
Sebuah laporan intelijen AS mengatakan tiga peneliti di laboratorium Wuhan dirawat di rumah sakit pada November 2019, tepat sebelum virus mulai menginfeksi manusia di kota.
"Kemungkinan itu pasti ada, dan saya sepenuhnya mendukung penyelidikan penuh apakah itu bisa terjadi," kata Anthony Fauci, kepala penasihat medis Presiden Biden, kepada komite senat AS pada 11 Mei.
WHO dinilai tidak transparan
Masalah ini masih diperdebatkan dengan hangat.
Investigasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seharusnya bisa sampai ke dasarnya, tentang asal usul COrona, tetapi banyak ahli penyelidikan itu malah menghasilkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
Sebuah tim ilmuwan yang ditunjuk WHO terbang ke Wuhan awal tahun ini dalam misi untuk menyelidiki sumber pandemi. Setelah menghabiskan 12 hari di sana, termasuk kunjungan ke laboratorium, tim menyimpulkan teori kebocoran laboratorium "sangat tidak mungkin".
Tetapi banyak yang mempertanyakan temuan mereka.
Hingga kini masih banyak yang belum diketahui soal asal-usul COVID-19. Para ahli meminta WHO kembali menyelidiki dan transparan mengenai temuannya.