Bank Perkreditan Asal Swiss UBS Rugi Rp 3,3 Triliun
Bank perkreditan asal Swiss, UBS, mengaku rugi 349 juta Frank Swiss atau sekitar Rp3,3 triliun, hanya gara-gara berinvestasi di saham Facebook. Harga saham laman jejaring sosial terpopuler di dunia itu tengah anjlok. Menurut stasiun berita BBC, 31 Juli 2012, kerugian yang diderita UBS itu nilainya melebihi setengah dari laba yang didapat dalam tiga bulan terakhir. Di triwulan kedua, laba UBS sebesar 425 juta Frank Swiss. Jumlah ini jauh lebih sedikit dari periode yang sama tahun lalu, 1 miliar Frank.
UBS termasuk korban yang menderita akibat anjloknya penjualan saham Facebook. Saat memulai penawaran perdana penjualan saham Mei lalu, Facebook mampu mendulang US$104 miliar. Namun, sejak itu, harga sahamnya terus menurun sebesar hampir 40%.
Itulah sebabnya para investor rugi besar. Bagi UBS, kerugian itu mempengaruhi pendapatan mereka pada triwulan kedua.
Namun, menurun pimpinan UBS, saham Facebook bukan satu-satunya biang keladi turunnya kinerja keuangan. Secara umum, situasi ini juga terkait dengan krisis keuangan yang melanda Eropa.
UBS pun mengingatkan bila Eropa masih belum segera berhasil mengatasi masalah pada sistem perbankan di kawasan, laba dan pendapatan mereka akan terus turun. Bahkan pada periode berikut bisa tidak ada laba sama sekali (flat).
Sebagai antisipasi, UBS akan kian berhemat. Salah satu cara, bank itu mulai berencana memutus hubungan kerja atas 3.500 staf. Selain UBS, bank-bank Eropa lain seperti Deutsche Bank juga mengkambinghitamkan krisis keuangan di Eropa sebagai penyebab turunnya performa mereka. Krisis utang Eropa terus berdampak pada kepercayaan investor dan aktivias klien di bank kami, demikian pernyataan bersama pimpinan Deutsche Bank.