HASMI Meminta Penjelasan Kepada Polri
Pengurus HASMI (Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islam) meminta penjelasan kepada Polri. Sebab, organisasi mereka tercemar, karena memiliki nama yang mirip dengan kelompok terduga teroris yang ditangkap Densus 88. Sedangkan mereka adalah organisasi Islam resmi yang terdaftar di Kemendagri Dirjen Kesbangpol. Menurut Kabag Penum Mabes Polri Kombes Agus Rianto, kesamaan nama organisasi bisa saja terjadi.
"Jadi begini, itu bisa saja terjadi kesamaan nama, seperti yang disampaikan Muhammad Sarbini (Ketua Umum HASMI)," kata Agus ketika dihubungi. Agus mengatakan, pihaknya menyatakan kelompok terduga teroris adalah HASMI (Harakah Sunny untuk Masyarakat Indonesia) pimpinan Abu Hanifah. "Masing-masing pihak bisa mengklaim soal kebenaran," ucapnya.
Agus menjelaskan, pihaknya tidak asal sebut mengenai organisasi yang diduga terlibat aksi terorisme. Sebab, Mabes Polri telah melakukan pendalaman untuk mengungkap jaringan kelompok tersebut. "Kami sampaikan tidak asal. Kami sudah lakukan pendalaman," ujarnya. Sebelumnya, Pengurus HASMI (Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islam) akan mendatangi Mabes Polri.
Rencananya, organisasi yang diketuai Muhammad Sarbini datang pada esok hari, Senin (29/10/2012) sekitar pukul 13.00 WIB. Sarbini selakuka Ketua Dewan Pengurus Pusat HASMI mengatakan, organisasi yang dipimpinnya merupakan ormas Islam resmi yang terdaftar di Kemdagri Dirjen Kesbangpol, dengan nomor 01-00-00/0064/D.III.4/III/2012, yang didirikan sejak 2005. Sarbini menegaskan, nama organisasi HASMI sebagaimana yang telah disebutkan dalam pemberitaan oleh media elektronik, sama sekali bukan organisasi yang dipimpinnya.
“Setahu kami yang mereka sebut adalah Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia (Bukan Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami). Dari situ saja sudah nyata, bahwa mereka telah membuat nama sendiri dan singkatan sendiri. Tujuannya apa, niatnya apa, kami tidak mengetahuinya. Kami tegaskan, bahwa kami adalah Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami, yang berbeda dengan tulisan mereka Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia," beber Sarbini dalam keterangan pers yang diterima Tribun, Minggu (28/10/2012).
"Jadi begini, itu bisa saja terjadi kesamaan nama, seperti yang disampaikan Muhammad Sarbini (Ketua Umum HASMI)," kata Agus ketika dihubungi. Agus mengatakan, pihaknya menyatakan kelompok terduga teroris adalah HASMI (Harakah Sunny untuk Masyarakat Indonesia) pimpinan Abu Hanifah. "Masing-masing pihak bisa mengklaim soal kebenaran," ucapnya.
Agus menjelaskan, pihaknya tidak asal sebut mengenai organisasi yang diduga terlibat aksi terorisme. Sebab, Mabes Polri telah melakukan pendalaman untuk mengungkap jaringan kelompok tersebut. "Kami sampaikan tidak asal. Kami sudah lakukan pendalaman," ujarnya. Sebelumnya, Pengurus HASMI (Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islam) akan mendatangi Mabes Polri.
Rencananya, organisasi yang diketuai Muhammad Sarbini datang pada esok hari, Senin (29/10/2012) sekitar pukul 13.00 WIB. Sarbini selakuka Ketua Dewan Pengurus Pusat HASMI mengatakan, organisasi yang dipimpinnya merupakan ormas Islam resmi yang terdaftar di Kemdagri Dirjen Kesbangpol, dengan nomor 01-00-00/0064/D.III.4/III/2012, yang didirikan sejak 2005. Sarbini menegaskan, nama organisasi HASMI sebagaimana yang telah disebutkan dalam pemberitaan oleh media elektronik, sama sekali bukan organisasi yang dipimpinnya.
“Setahu kami yang mereka sebut adalah Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia (Bukan Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami). Dari situ saja sudah nyata, bahwa mereka telah membuat nama sendiri dan singkatan sendiri. Tujuannya apa, niatnya apa, kami tidak mengetahuinya. Kami tegaskan, bahwa kami adalah Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami, yang berbeda dengan tulisan mereka Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia," beber Sarbini dalam keterangan pers yang diterima Tribun, Minggu (28/10/2012).