Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jembatan Binuang

Jembatan Binuang yang menghubungkan jalur lintas barat Sulawesi Selatan dan Barat di Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat mengalami keretakan, hingga permukaan jembatan turun beberapa centimeter. Kondisi itu kini mulai membahayakan pengguna jalan karena panjang retakan yang terus bertambah.

Hingga kini, Kamis (29/3/2012), belum terlihat upaya perbaikan dari pemerintah provinsi setempat untuk memperbaiki jembatan sepanjang 70 meter tersebut. Padahal, setiap hari ribuan kendaraan lintas barat sulawesi bermuatan puluhan ton melintas di lokasi ini. "Mestinya Pemerintah cepat tanggap, ini jalur negara yang berpotensi membahayakan orang banyak, dan memutuskan hubungan antar dua provinsi jika sampai ambruk," ujar Rudi sopir angkutan umum jurusan Majene-Makassar.

Kepala Dinas PU Sulbar, Idham Hasim mengakui adanya keretakan jalan dan jembatan di Binuang. Meski tidak bertanggungjawab secara teknis, namun Idham menyatakan pihaknya kini telah berkoordinasi dengan Satuan Kerja Balai Jalan dan Jembatan wilayah Sulbar untuk segera membenahi kerusakan.Menurut Idham, sebelumnya ujung jembatan Binuang juga pernah mengalami kerusakan dan langsung dibenahi.

Kepala Satuan Kerja Balai Jalan dan Jembatan wilayah Sulbar, Rohmul Parewasi yang dihubungi terpisah mengatakan, kerusakan jembatan di Binuang bukan pada konstruksi jembatan dan bentangan melainkan pada permukaan jalan. Jika tidak segera dibenahi, berpotensi ambruk dan membahayakan pengguna jalan.

Rohmul menyatakan, pekan ini tim akan langsung membenahi kerusakan jembatan di Binuang. Untuk mempercepat pengerjaan jalan dan tidak mengganggu lalu lintas dalam waktu lama, pihaknya akan menggunakan semen khusus polimer. Dengan menggunakan semen itu, perbaikan jalan bisa lebih cepat dan tidak menghambat pengguna jalan.