Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Razia Geng Motor

Polda Metro Jaya melakukan patroli khusus dan razia pada sejumlah kawasan yang dicurigai menjadi lokasi berkumpulnya geng motor. Sebanyak 250 personel gabungan Polda Metro Jaya bersama Garnisun, Pom AL, dan Pom AU diturunkan hingga batas waktu yang belum ditentukan. 
 
"Kalau suasana sudah kondusif baru akan dilakukan patroli seperti biasa," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Minggu, 15 April 2012. Rikwanto mengatakan, dalam razia yang dilakukan pada Sabtu malam, 14 April 2012, pihaknya tidak menemukan adanya gerombolan geng motor pada sejumlah tempat yang dilakukan razia. 

"Memang ada beberapa orang yang bergerombol, namun mereka langsung dibubarkan oleh petugas," tuturnya. Patroli yang bergerak mulai pukul 23.00 tersebut menyisir beberapa lokasi, seperti diantaranya Warakas, Pademangan, Kemayoran sepanjang Jalan Benyamin Sueb, Pramuka, dan Salemba. 

Patroli pun berakhir pada pukul 04.00. Rikwanto menuturkan untuk mengantisipasi keresahan masyarakat terkait maraknya geng motor, Polda Metro Jaya bersama POM AL melakukan penyelidikan terkait pelaku-pelaku yang melakukan penyerangan terhadap pejalan kaki yang menewaskan satu orang pada Kamis malam, 12 April 2012. 

Kemudian, lanjutnya, terkait anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam aksi brutal dan terkena tembakan, pihak kepolisian menyerahkan sepenuhnya kepada Garnisun. Belum ada tersangka baru Menurut Rikwanto, hingga saat ini, tersangka dalam kasus tewasnya anggota TNI AL Kelasi Arifin, masih satu orang yakni JRR, 22, seorang mahasiswa perguruan swasta. Dia mengaku pihaknya mengalami kesulitan dalam mengembangkan penyelidikan karena JRR dinilai tidak kooperatif . 

JRR menolak menyebutkan kawan-kawannya yang melakukan pengeroyokan. "Jumlahnya lebih dari sepuluh, mudah-mudahan cepat ditangkap supaya diketahui siapa yang berbuat karena tidak semua di TKP ikut mengeroyok, ada peran masing-masing," terangnya.