Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pademi COVID-19 Di Malaysia Terus Meningkat

Corona Malaysia tertinggi di ASEAN. Infeksi baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir tercatat sebanyak 7.857 kasus.
Relawan yang membantu memakamkan jenazah muslim korban terpapar Corona mengaku cukup kewalahan. Menurut mereka, wabah Corona di Malaysia saat ini terburuk sejak pandemi dimulai.

Mengenakan alat pelindung diri lengkap, Malaysian Funeral Management Squad, biasanya dipanggil sejumlah rumah sakit untuk membantu memakamkan jenazah korban COVID-19 dengan protokol yang aman. Muhammad Rafieudin Zainal Rasid, seorang pemuka agama yang juga kepala dari tim relawan tersebut, menyebutkan jenazah Corona yang dimakamkan saat ini hampir 30 kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

Tim relawan pun ditambah menjadi lebih dari 2.000 anggota, tetapi Muhammad Rafieudin mengatakan mereka sebelumnya tetap berjuang memakamkan korban Corona dengan jumlah personil yang ada.

"Sebelumnya, sekitar satu hingga tiga kasus per bulan, tetapi sekarang kami menangani hingga dua sampai tiga kasus sehari," katanya, merujuk pada satu tim di wilayah Kuala Lumpur tempat dia berada.

Para relawan berangkat dari rumah sakit ke kamar jenazah untuk mempersiapkan jenazah dimakamkan dan juga melaksanakan shalat di pemakaman, terkadang diikuti oleh anggota keluarga yang juga diberikan alat pelindung diri lengkap.

Tetapi, karena jumlah kematian akibat virus Corona meningkat di negara mayoritas Muslim, sulit untuk memakamkan jenazah dalam waktu 24 jam seperti yang biasa dilakukan dalam Islam.

"Jika ada lebih dari 10 kasus hari ini di pemakaman yang sama, mungkin butuh dua hingga tiga (hari) untuk menyelesaikan semuanya," katanya.

Malaysia pada Kamis (27 Mei) melaporkan 7.857 kasus COVID-19 baru, rekor infeksi harian ketiga berturut-turut, dan 59 kasus kematian.

"Kami khawatir risikonya akan lebih berbahaya bagi kami semua bisa terpapar karena kami sedang menangani jenazah," kata Muhammad Rafieudin.